FASTER86.COM Dunia sepakbola mirip dengan politik, yaitu tak ada kawan yang abadi, dan tak ada musuh yang abadi, semua elastis, tergantung siapa yang memiliki kepentingan. Namun hal tersebut sepertinya tak akan pernah terjadi pada Juventus dan Inter Milan, memang jika kita lihat dari segi kalangan elit, dua tim ini memang tidak ada masalah, namun jika kita menelisik di kalangan arus bawah, maka dua tim ini seolah menjadi musuh yang saling berkaitan. Perlu di garis bawahi, musuh disini bukan musuh dalam kontek sebuah perang, tetapi sebuah persaingan dalam memperebutkan siapa yang terbaik di jagad Italia, khususnya siapa penguasa Italia sesungguhnya.
Jika kita melihat jumlah gelar, maka ini akan terasa njomplang dan tak berimbang, dengan jumlah yang lebih banyak, Juventus menasbihkan diri sebagai klub terbaik di Italia. Namun hal tersebut, sepertinya tak diakui oleh fans Inter Milan, mereka menyebut kalau Inter adalah tim terbaik di Italia. yap boleh boleh saja mengatakan hal tersebut, namun data dan fakta disini lebih berbicara.
Jika kita mengaitkan dua klub tersebut, ada beberapa momen momen yang bisa menajdi acuan, bagaimana sesungguhnya dua klub tersebut layak disebut yang terbaik. Momen momen ini bisa menjadi gambaran sekaligus menjadi bahan opini sekaligus menjadi referensi mengapa dua klub ini seolah menjadi rivalitas dalam setiap perburuan Serie A.
1. Serie A Musim 1960 - 1961
Ini adalah awal mula perseteruan dua klub ini di tanah Italia, saat itu memasuki giornata ke 28, dimana Juventus unggul 4 poin atas Inter Milan. Laga yang berlangsung di kandang Juventus ini menjadi sangat panas, dimana tim yang memenangkan laga ini akan menjadi kandidat kuat peraih juara Serie A tahun tersebut.
Dengan antusiasme serta pesona saat itu, lantas membuat stadion Juventus dipenuhi oleh lautan manusia, dan hal yang tak diinginkan pun terjadi, stadion yang digunakan penuh sesak penonton, bahkan kapasitas stadion tak mencakupi, membuat para penonton meluber di pinggir bench pemain. Dengan kondisi seperti ini, membuat otoritas sepakbola Italia memutuskan Intermilan menang tanpa bermain.
Kemenangan ini diprotes oleh Juventus, namun hal tersebut tak digubris oleh FIGC, dan tetap pada keputusanya, bahwa Intermilan menang tanpa bertanding. Kubu Juventus pun mengajukan banding, dan akhirnya banding tersebut di setujui oleh FIGC yang akhirnya memutuskan partai ulangan Juventus vs Intermilan, tepatnya pada 10 Juni 1961.
Keputusan FIGC ini rupanya tak diterima oleh pihak Intermilan, yang saat itu masih dipegang oleh Angelo Moratti. Inter mangajukan keberatan, namun kali ini pihak FIGC tetap kekeh bahwa akan ada partai ulangan. Karena merasa dirugikan, pihak Inter menurunkan pemain lapis kedua, dan al hasil Inter dilumat Juventus dengan skor meyakinkan 9 - 1. Dan inilah yang menjadi awal mula persaingan kedua klub di tanah Italia. Berikut cuplikan bagaimana serunya Serie A musim 1960 - 1961 saat Juventus bertemu Inter Milan :
2. Perebutan Juara Serie A Musim 1997 / 1998
Momen krusial yang kedua adalah ketika Juvntus dan Inter Milan berebut siapa juara Serie A musim 1997 / 1998, dimana saat itu liga memasuki pekan ke 31, dan ini menjadi partai yang sangat menentukan, siapa yang akan menjadi juara. Laga panas ini menjadi laga yang banyak ditunggu oleh fans kedua tim.
Wasit yang memimpin laga tersebut adalah Cecerini, dan ketika peluit dibunyikan, kedua tim saling adu serangan, pada menit ke 6 terjadi insiden yang membuat laga ini menjadi sangat panas, bahkan lebih panas dari partai Madrid vs Barca. Iuliano melanggar dengan keras Ronaldo di kotak penalti, namun wasit tak memberikan penalti.
Para pemain Inter Milan marah dan mendatangi wasit, namun sekali lagi wasit tak bergeming dengan keputusanya. Pada menit ke 21, Juventus bahkan bisa unggul terlebih dahulu melalui Del Piero, dan ini membuat pertandingan semakin panas. Bahkan wasit cecerini memberikan penalti kepada Juventus, namun sayang Alex gagal menceploskan gol, dan ini membuat liga tambah panas.
Sampai peluit akhir dibunyikan, Juventus tetap unggul dengan skor 1 -0, dan yang lebih membuat pendukung Intermilan adalah pernyataan wasit, dimana wasit saat itu mengatakan menyesal dengan keputusanya tak memberikan penalti kepada Inter Milan.
“Saya melihat pertandingan ulang melalui video sehari setelahnya. Saya akui bahwa saya telah membuat kesalahan," aku Ceccarini seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.
“Bagaimana pun saya seharusnya menghadiahi Inter tendangan penalti. Saya tak ingin bersikap arogan, tapi hal itu jadi noda dalam karier saya. Saya terus membiarkan pertandingan berlangsung dan 30 menit kemudian saya menghadiahi Juventus sebuah penalti," sesal pria 60 tahun tersebut.
Nah mungkin anda penasaran dengan kejadian tersebut, bisa simak video dibawah ini :
Nah bagaimana menurut anda, apakah Juventus diuntungkan oleh wasit ? Usai laga tersebut,hubungan Juventus dan Inter Milan menjadi lebih renggang, dan ini menjadi bumbu dalam setiap gelaran Serie A.
3. Kasus Calciopoli
Ini adalah puncak dari segala puncak ketegangan kedua klub, dimana Juventus dituduh melakukan kasus kejahatan dalam dunia sepakbola, yaitu Calciopoli. Kasus yang sebenarnya tak pernah ada ini memang senagaja digaungkan oleh Inter Milan untuk menggoyang kekuasaan Juventus. Berbagai cara dilakukan oleh Intermilan, hingga akhirnya FIGC memutuskan bersalah dan memberi hukuman kepada Juventus.
Dua gelar Juventus dilucuti, dan ini membuat Juventini dan pihak Juventus sangat marah. Namun seiring berjalanya waktu, akhirnya kasus ini terbuka juga, dan kita tahu bersama, bahwa kasus ini hanya fiktif. Namun di Italia memiliki hukum yang berbeda, jika kasus sudah berjalan lebih dari 4 tahun, maka kasus tersebut dinyatakan sudah kadaluwarsa.
Meskipun dinyatakan telah usang, namun pihak Juventus melalui Andrea Agnelli masih terus berjuang mengembalikan nama baik Juventus dan mengembalikan dua gelar Juventus.
4. Serie A Musim 2009 / 2010
Lagi lagi Juventus dan Intermilan dihadapkan pada dendam abadi, dan kali ini terjadi pada musim 2009 / 2010, dimana saat itu Liga memasuki pekan ke 15. Pada laga yang berlangsung pada di stadion Olimpico Turin ini berkesudahan 2 - 1 untuk Juventus. Yang menjadi menarik pada laga kali ini adalah, ketika sebelum laga, bus pemain Inter Milan dilempari telur busuk.
Kejadian tersebut akhirnya sampai juga di tengah lapangan, dimana kedua tim menampilkan permainan keras, dan wasit pun harus mengeluarkan 7 kartu kuning dan 2 kartu merah, satu untuk Felipe Melo, dan satu lagi untuk Jose Mourinho.
Laga yang berjalan keras ini seolah menjadi bukti, kalau dua tim ini ingin menunjukkan gengsi dan siapa penguasa Italia sesungguhnya. Berikut cuplikan laga tersebut :
Nah 4 Momen krusial ini seolah yang menjadi bumbu kedua tim di setiap pertandingan, dan bumbu ini pula yang menjadikan aroma persaingan kedua tim makin kuat. Juuventus dan Inter Milan memang kerap berselisih, namun dalam urusan transfer pemain, kedua tim kadang akur. Ya mungkin ini yang dinamakan hubungan dalam politik, tak ada yang abadi, semua tergantung kepentingan.
Tag :
Nostalgia Serie A