Menyibak Kerasnya Laga Derby Della Mole

FASTER86.COM Derby Della Mole, derby berkelas di Serie A, pamornya tak kalah dengan Deby Della Madonina, maupun Derby Capitale. Deby Della Mole bahkan menjadi sangat panas ketika memasuki era 50an, dimana Juventus dan Torino adalah penguasa Italia saat itu. Aroma persaingan kental terasa di derby Della Mole.

Hal apa yang membuat Derby Della Mole terasa menarik, ini tak lain dan tak bukan adalah cerita mengenai asal mula kenap dua klub dari kota yang sama ini saling " Membenci " dan saling ingin mengalahkan ?


Awal mulanya adalah, saat awal berdirinya Juventus, sekitar 10 tahunan, terjadi ketidak cocokan diantara para pendiri Juventus, akhirnya mereka membuat sebuah klub baru yang dinamakan Torino. Bagi mereka " barisan sakit hati " membuat klub ini adalah simbol dari kebencian mereka akan Juventus.

Apa yang membuat mereka " barisan sakit hati " mendirikan Juventus ? Mereka kecewa dengan Juventus karena mereka seperti tak dinaggap dalam mengambil keputusan klub, dan mereka menganggap klub Juventus tak menghargai pribumi.

Pertemuan Juventus dan Torino merupakan lambang dari bertempurnya dua kelas yang berbeda. Satu-satunya hal yang bisa menyatuan mereka hanyalah Mole Antonellana, sebuah gedung yang namanya digunakan untuk sebagai nama derby ini (Derby della Mole). Perbedaan kelas tersebut terlihat semakin jelas pasca Perang Dunia II, dimana terjadi migrasi besar-besaran ke kota Turin, pusat industri di Italia Utara, tepatnya di wilayah Piedmont.

Saat itu, karena kurangnya lapangan pekerjaan pasca perang, warga Italia Selatan – kebetulan pendukung Juventus – berbondong-bondong pergi ke Turin dan melamar kerja di perusahaan FIAT milik keluarga Agnelli. Dengan banyaknya pendukung Juventus di perusahaan tersebut, banyak yang menyebutkan bahwa Juventus adalah “timnya para bos” atau “timnya orang-orang FIAT”. Hal tersebut membuat pendukung Torino muak, karena Juventus tidak mewakili semangat “pribumi”, karena didukung oleh orang-orang asing dari luar Turin, bahkan dari luar Italia. Berbeda dengan Torino yang membawa semangat asli dari Piedmont (Torinesità).

Hal di atas memang benar adanya. Hingga saat ini, Juventus diperhitungkan memiliki 11 juta fans di seluruh Italia. Mayoritas dari mereka berasal dari wilayah utara dan Sisilia. Di lain pihak, Torino tidak memiliki kemewahan tersebut. Klub ini dilukis oleh mereka yang membangun gedung-gedung dan rumah-rumah yang ada kota Turin saat ini. Atas dasar fakta tersebut, klaim sebagai klub orisinil asal Turin pun dipegang teguh oleh pendukung tim beralias Il Toro.

Kejadian menarik selalu menghiasi laga ini, mulai dari provokasi dari para pemain, keributan para pemain, keributan suporter hingga ancaman di luar lapangan.

Berikut beberapa gambar tentang derby Della Mole yang super keras dan penanda sebagai siapa sesungguhnya penguasa kota Turin : 


Ini adalah Derby pertama antara Juventus vs Torino, terjadi pada tanggal 13 Januari 1907.


Ini adalah suasan riuh penonton kala Juventus vs Torino, dimana derby ini menjadi super keras, mengingat dua tim ini memiliki rivalitas suporter yang sangat keras. 


Pavel Nedved pun pernah terpancing dengan provokasi para pemain Torino, jadi tak heran kalau derby panas ini sering menghasilkan drama drama.


Kejadian tahun 2002, dimana Enzo Maresca menajdi aktor dari drama tersebut, saat merayakan gol, Enzo menirukan gaya selebrasi Marco ferante, dan ini membuat fans Torino murka. Bahkan selesai kejadian tersebut, Enzo maresca harus mendapat pengawalan ekstra ketat dari polisi. 

Selain itu, Enzo juga mendapat ancaman pembunuhan dari salah satu fans Torino. Kejadian kejadian drama derby Della mole memang sangat menarik untuk kita nikmati.

Tag : SEPAK BOLA
Back To Top