Timnas Italia Di Piala Dunia 2002 Yang Tak Berdaya Di Tanah Asia

FASTER86.COM Azzuri, atau julukan negara Italia, negara yang selalu menjadi unggulan di setiap pagelaran Piala Dunia. Kita masih ingat bagaimana peristiwa Piala Dunia 2006, Italia mampu menjadi juara untuk keempat kalinya. Hal itu membuat seluruh rakyat Italia bergembira, dan tak lain dan tak bukan yang membuat bahagia adalah ini dapat diraih setelah di semifinal Italia mengalahkan tuan rumah, Jerman yang diatas kertas adalah unggulan.

Hegemoni Italia menjadi juara piala dunia 2006 ini tentu bisa menjadi obat pelipur lara bagi para pemain senior Italia saat itu. Ini karena para pemain senior ini begitu terpukul dengan kekelahan Italia atas tuan rumah Korea Selatan, lewat salah satu pemain yang memperkuat Perugia, yaitu Ahn Jung Hwan.


Sontak hal itu membuat Stefano Gauchi, pemilik Perugia murka dan memutuskan memecat Ahn Jung Hwan dari Perugia. Ini adalah sebuah ironi bagi dunia sepakbola, namun yang namanya seorang pemilik klub adalah orang yang memiliki hak mutlak.

Sejarah Piala Dunia 2002 mungkin akan selalu diingat oleh para legenda Italia, seperti Vieri, Totti, Buffon, Maldini, Canna, Nesta dan Alessandro Del Piero.

Dengan gelar sebagai liga terbaik saat itu, Italia harus tumbang ditanah Asia. Deretan pemain bintang tak mampu membuat Italia melenggang.

Kekecewaan yang sangat berat, mengingat Timnas Italia di Piala Dunia 2002 adalah timnas yang paling kuat, paling komplit dan terdiri dari banyak bintang Serie A.

Dengan nama besar serta deretan bintang habt, Italia saat itu bahkan disebut sebagai the dream team dunia. Dengan pemain berkelas dunia, sepertinya tak sulit bagi Italia menjadi juara, namun apa mau dikata, Korsel lebih kuat dan lebih berutung dari para bintang. 

Kesedihan pun melanda setiap pemain Italia, mulai dari maldini, Vieri, hingga Del Piero. Maldini menganggap kegagalan Italia saat itu sebagai kado terburuk bagi dirinya di Timnas Italia. Karena Piala Dunia 2002 adalah laga terakhirnya bersama Timnas Italia. 

" Sungguh sedih jika mengingat kejadian itu, dengan status bintang, kami harus kalah dari Korea, dan ini sangat memukulku. Tetapi di sepakbola, apa saja bisa terjadi " ujar Ilcapitano Italia.

Lain halnya dengan Vieri, dia menganggap kegegelan Italia adalah musibah bagi sepakbola Italia saat itu. " Ini adalah sebuah musibah bagi sepakbola Italia, dengan banyak pemain bagus, kami harus pulag di 16 besar, namun sepakbola adalah sebuah permainan, dan hoki kerap kali menjadi hal pembeda " ujar Vieri.

Il Capitano Juventus , Alessandro Del Piero juga turut sedih dengan kegagalan Italia saat itu. " Korea pantas menang, mereka menunjukkan kedisiplinan serta mereka tampil sangat luar biasa di hadapan publik sendiri " ujar Del Piero

Baca juga : 
Buffon dan Hatinya untuk Juventus

" Sepakbola adalah sebuah permaianan, dan kami harus paham itu, masih ada harapan baru di tahun depan, masih ada Euro 2004, dan Piala Dunia 2006. Sepertinya kami bisa menjadi yang terbaik di tahun depan " tambah ilcapitano Juventus tersebut.

Seolah didengar doanya, Apa yang diucapkan Alessandro Del Piero terbukti, di Piala Dunia 2006, Italia mampu menebus kegegalanya di tahun 2002 tersebut.

Timnas Italia tahun 2002 adalah galaksi para bintang, yang tak berdaya di tanah Asia. Semoga ini bisa menjadi nostalgia bagi sobat Juventini semua. Sedikit info, di Piala dunia 2002 setidaknya ada 4 pemain Juventus, mereka adalah Zambrotta, Iuliano, Buffon dan Del Piero. 

Back To Top