FASTER86.COM - Sudah Hilangkah Indonesiaku Yang Dulu Saya teringat dengan kejadian beberapa puluh tahun yang lalu, dimana Indonesia yang dulu adalah negara yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur, negeri yang enak, ayem tentram dan masyarakatnya saling hidup berdampingan, saling gotong royong, membangun kekeluargaan dan yang paling utama mereka saling hidup rukun. Itulah Indonesia beberapa tahun yang lalu, penuh kesejukan, penuh keindahan, penuh keberkahan, penuh kedamaian dan tak ada saling benci diantara yang satu dengan yang lainya. Mungkin perkembangan tenologi kali yang membuat bangsaku terlalu maju, sehingga benyak melupakan jati diri mereka sebagai bangsa Indoensia.
Ketika membuka hp, dan melihat di media sosial, rasanya perasaan ingin menangis, kenapa ? Sekarang media sosial tak ubahnya menjadi alat perang yang digunakan untuk menghujat yang satu dengan yang lainya, menghantam yang satu dengan yang lainya, membuat hoak yang bisa membuat umat resah, bahkan sekarang untuk minum kopi pun rasanya semakin pahit. Ada apa dengan Indonesiaku ini ?
Nah oleh karena itu, sikap nasionalisme harus dikembangkan sejak dini mungkin, tentu kita pernah mendengar apa yang diajarkan oleh KH, Hasyim Asy'ari, yaitu Hubbul Wathon Minal Iman, bahwa cinta tanah air sebagian dari iman. Maka dari itu, pupuklah sikap agama yang baik, dan kendalikan diri kita dan menyatulah dalam balutan NKRI.
Ketika banyak media pemecah belah umat berkelaiaran, saya sedikit bingung, apa motivasinya, bahkan ada beberapa media yang mengatasnakan agama, tetapi postinganya selalu membujuk untuk mengatakan kafir kepada yang lain, ini pendalaman agamanya bagaimana ? Apakah anda sudah mengamalakan apa yang mbah yai ajarkan, atau jangan jangan anda hanya berguru pada google semata.
Belajaralah agama dengan baik dan benar, jadikan agama sebagai patokan dan kaidah kita untuk bermasyarakat yang baik, di dalam agama juga tak diajarkan saling menghujat, menghina, dan didalam ajaran agama pasti selalu mengajarkan kita untuk selalu berbuat kepada siapapun tanpa memandang agamanya. Bahkan ketika tetangga kita yang non muslim saja kelaparan, dan kita diwajibkan untuk membantunya, jika kita tidak membantu, maka kita dosa sangat besar.
Jika kita sudah paham dengan hal tersebut, mengapa kita mudah diadu domba, apa karena kalian yang mudah termakan oleh hoak itu tak cocok dengan pemerintahan, atau bagaimanan motivasi anda ? Ingat, jadi warga yang cerdas itu wajib, dan jadi warga yang berdasarkan keceradasan yang tepat itu lebih pokok.
Ketika kita membaca satu postingan, agar kita terhindar dari adu domba, mbokya dicerna dengan baik, kira kira apa isi berita tersebut, cek kebenaranya, cek sumbernya, dan kira kira itu masuk gak dalam pikiran kita sebagai warga negara indonesia. Jika memang tidak cocok, mbok ya jangan di share, berpikirlah dengan akal yang sehat.
Umat Islam yang major itu mudah sekali diadu domba, mereka diadu dengan golongan, dengan sedikit isu saja mudah panas, jadilah seperti warga NU yang selalu membawa keberkahan, dan selalu berkepala dingan dalam menghadapi sebuah isu. Ketika hadangan datang silih bergelombang, NU menjadi benteng pertahanan dalam menjaga keutuhan bangsa indonesia.
Ayo mulai dari sekarang jadilah pemirsa yang cerdas, jadilah manusia yang tak mudah terprovokasi, dan jadilah pribadi yang selalu berprasangkan yang baik, ingat jika umat islam saling berperang, maka akan ada orang lain yang bertepuk tangan.
Tag :
IPTEK