FASTER86.COM - Mengulang Momen Juventus Juara Liga Champions 1996 Tahun 2017 sepertinya akan menjadi tahun yang manis bagi Juventus, ini tak lain karena peluang Juventus untuk meraih treble winner, mulai dari Liga Italia, Coppa Italia dan tentu gelar Liga Champions. Dalam menapaki musim ini, Juventus menunjukkan kekonsistensinanya, dimana antara pemain pelapis dan pemain utama tak ada bedanya, mereka sama sama memiliki skil yang istimewa. Selain itu spirit anak anak Juventus juga patut mendapat sanjungan. Tentu kita masih ingat bagaimana Barcelona dibuat tak berdaya, baik di kandang Juventus maupun di Camp Nou.
Skema pakem Allegi mampu mematahkan dominasi trio MSN, yang banyak orang dikatakan trio paling berbahaya di muka bumi, namun kedahsyatanya tak bisa menembus bek Juventus, yang memiliki akronim ABCD, atau Alex Sandro, Bonucci, Chiellini dan Dani Alves. Saya patut memberikan apresiasi tinggi untuk Dani Alves, dimana dengan usia yang tak lagi muda, mampu menahan laju Neymar, sungguh pemandangan yang luar biasa.
Di situs uefa.com bahkan menulis, kalau Juventus paling berpeluang menjadi yang terbaik di Eropa, menysihkan Madrid, Atletico dan Monaco. Ini juga menjadi kabar gembira bagi Juventini seluruh dunia. Selain itu, banyak kalangan yang memperkirakan tahun ini adalah tahunya Juventus, persis seperti tahun 1996 ketika Juventus menjadi juara Liga Champions.
Ada banyak faktor bisa mendukung kenapa Juventus layak menjadi juara Liga Champions. Selain faktor pemain yang jarang cedera, kondisi tim yang baik juga menjadi acuan bagi Juventus untuk mengulang sejarah manis.
Jika kita flashback pada tahun 90an, tepanya tahun 96, maka rona wajah senyum tersimpar dari fans Juventus, dimana untuk kedua kalinya Juventus menjadi juara eropa, pemadangan kota Turin pecah tat kala penalti ravanelli mengubur impian Ajx Amsterdam. Juventsu tahun 96 seolah menasbiskan diri sebagi tim terbaik Eropa saat itu, dengan hampir 90 % pemain asli Italia, Juventus menjelma menjadi sebuah tim yang mengerikan.
Momen tahun 1996, tentu bukan hanya cerita manis, ini bisa menjadi inspirasi bagi para pemain Juventus sekarang, dimana semangat Vini, Vidi, Vici selalu tertanam dari seluruh pemain Juventus. Rasanya tak akan sulit bagi Juventus mengulang kenangan manis tersebut. Seperti pada tulisan Panditfootball beberapa tahun lalu, dimana tertulis, mongulang momen liga champions 96.
“Sukses itu benar-benar membahagiakan. Inilah gelar Liga Champions yang sesungguhnya yang bisa kami rayakan hingga ke hati. Sedangkan gelar pada 1984/1985 tidak pernah kami anggap sebagai kemenangan. Sekarang kami baru bisa merasakan kemenangan di tingkat Eropa itu,” kata pejabat Juventus, Roberto Bettega, seusai timnya menjuarai Liga Champions 1995/1996 di Stadion Olimpico, Roma.
Nah petkan ucapan dari Bettega ini menjadi bukti kalau juara Liga Champions 96 sangat emosional bagi Juventus, dimana jerih payah Alessandro Del Piero cs sangat dihargai dan sangat dibanggakan. Momen inilah yang setidaknya bisa melecut semangat anak asuh Allegri. Ada beberapa faktor yang bisa menempatkan kenapa Juventus tahun ini layak menjadi juara.
1. Faktor Allegri
Allegri adalah salah satu pelatih muda yang memiliki kemampuan taktik yang bagus, serta memiliki kemahiran dalam memompa semangat anak asuh. Allegri juga adalah pelatih jenius, dan mampu menjadi sosok apak bagi anak Juventus. Tentu kita masih ingat bagaimana kejadian Dybala pernah merasakan bagaimana Allegri adalah sosok yang keras. Tak ada anak emas, yang ada semua pemain harus menampilkan performa terbaiknya. Salah satu pemain yang kurang beruntung adalah Claudio Marchisio, dimana karena cedera pemain ini merasakan bagaimana sulitnya menmbus lini utama Juventus.
Allegri memang mengingnkan setiap pemain memiliki kebugaran yang bagus, karena dengan badan yang bugar akan membuat penampilanya di lapangan makin garang. Inilah yang membuat Allegri kerap disebut Mourinhonya Italia.
Sosok Allegri ini mengingatkan kita pada pelatih legendaris Juventus, Marcello Lippi, dimana dia adalah salah satu pelatih yang selalu menjaga kebugaran pemainya, Lippi dan Allegri sama sama dari Italia, dan memiliki filosofi sepakbola yang sama.
2. Lini depan yang bagus
Lini depan Juventus memang tergolong bagus di Eropa, dengan trio HDM plus Cuadrado memvuat lini depan ini sangat disegani oleh bek bek lawan. Kejadian paling akhir adalah bagaimana Pique dibuat tak berdaya oleh Dybala dan Mandzu. Dua pemain ini menjadi penopang lini serang, serta Higuain adalah kunci lini depan Juventus.
3. Lini Belakang yang kuat
Lini belakang Juventus menjadi lini belakang terbaik Eropa saat ini, dengan hanya kebobolan 2 gol, membuat gawang Buffon menajdi gawang yang paling rapih. Trio BBC plus Dani Alves ataupun Alex sandro mampu menjadi bek yang tangguh. Nah disinilah letak kekuatan Juventus, kepercayaan diri pemain bisa timbul karena bek yang kuat.
Yap seperti itulah Juventus, dan tahun ini rasanya tak ada yang tak mungkin bagi Juventus untuk meraih kesuksesan, dan kesuksesan akan dimulai, ketika Juventus akan bertemu Monaco, dalam sejarah Juventus, Juventus selalu memiliki trend positif jika bertemu tim asal Perancis. Ya semoga ini akan menjadi mimpi yang menjadi nyata.
Tag :
SEPAK BOLA