FASTER86.COM Jika kita melihat Juventus era 2000an, tentu kita masih ingat dengan deretan bintang Juventus kala itu, diawal 2000an, ada Trezeguet, Buffon, Nedved, Thuram, Del Piero, dan Camoranesi. Era 2004an, galaksi Juventus bertambah lebih kuat, dengan tambahan Cannavaro, Ibrahimovic, Emerson, dan Vieira, Juventus kala itu benar benar menjadi Galacticosnya Italia.
Era 2000an kala itu, direktur umum Juventus dipegang oleh Moggi, sang juru transfer serta seorang yang memiliki ambisi besar demi kemajuan Juventus. dan demi promosi Juventus di Asia.
Era 2000an harus berakhir ketika skenario calciopoli digulirkan demi menghentikan laju Juventus, dengan degradasi ke Serie B, era galacticos Juventus berakhir. Banyak pemain bintang Juventus yang hijrah ke klub lain. Mulai dari Cannavaro, Thuram, Zambrotta, Vieira, Ibrahimovic meninggalkan hitam putih Juventus.
Namun Juventus bukanlah tim kemarin sore yang harus berlama lama terpuruk di Serie B, hanya semusim di Serie B, Juventus kembali ke habitatnya, Serie A. Kejadian 2006 ini menjadikan Juventus lebih matang, lebih kuat dan lebih berselera.
Setelah Calciopoli tersebut, Juventus seolah menemukan kembali kekuatanya, dengan deretan bintang yang hadir membuat Juventus kembali berbicara. Cerita dimulai ketika Agnelli menjadi presiden klub, dia melakukan pembenahan di semua lini.
Langkah pertama adalah membangun pondasi kembali Juventus, panji panji Juventus dikuatkan lagi dan dengan semangat anak muda, Agnelli membangun stadion baru sebagai bukti kesiapan Juventus dalam menguasai Italia.
Stadion sudah selesai dibangun, Agnelli mengumandangkan semangat Fino Alla Finne, dimana dalam hati kita agar selalu terpancang Juventus, hal inilah yang membuat Juventus semakin matang dan semakin kuat.
Dibawah Agnelli, Juventus menunjuk Conte sebagai pelatih dan Marotta sebagai direktur umum Juventus. Tugas berat bagi Conte yang kala itu belum punya banyak pengalaman. Namun motivasi tinggi dari Conte serta dukungan penuh dari pemilik klub serta juru transfer yang apik, membuat Juventus langsung menjadi yang terbaik di Serie A.
5 kali beruntun scudeto rupanya belum cukup bagi Juventus, ditahun 2016 ini, atau 10 tahun pasca yang kasus yang menghebohkan ranah bola Italia, Juventus kembali membangun Galacticos baru, deretan bintang berkelas dihadirkan demi ambisi Agnelli merasakan gelar Champions yang dua musim lalu hampir menghiasi Juventus.
Marotta dengan kelihaian serta dukungan dari bos ,mampu menghadirkan bintnag bintang, orang pertama yang didatangkan di tahun 2016 ini adalah Pjanic, pemain tengah Bosnia ini didatangkan demi memperkuat lini tengah.
Kemudian disusul Dani Alves, Benatia, Pjaca dan yang menjadi fenomena adalah Gonzalo Higuain. Lengkap sudah galcticos Juventus tahun ini, dukungan pemain hebat serta berpenngalaman akan membuat Juventus semakin di depan.
Galacticos baru Juventus ini akan bersatu dengan arahan Allegri, pelatih terbaik Italia saat ini. Serta Buffon sebagai pemimpin di lapangan akan membuat Juventus makin kuat, pengalaman Buffon sebagai bagian Galcticos jilid I akan membuat Juventus makin siap dalam menghadapi musim depan.
Trio BBC sebagai pertahan terkuat era sekarang ditambah Alves dan Benatia akan membuat lini belakang Juventus menjadi tim terkuat, dukungan lini tengah dari Marchisio, Khedira, Pogba, Pjanic, Pjaca, menjadikan seolah Juventus menjadi tim yang terkuat di lini tengah.
Jika kita melihat lini depan, maka Higuain, Dybala, Mandzukic akan membuat Juventus menjadi tim Italia dengan daya gedor paling kuat saat ini. Galacticos ala Juventus ini siap menggemparkan Italia, dengan menjadi yang terbai di Italia dan merajai Eropa. Kita tunggu kiprah Galacticos jilid II ala Juvetus musim depan.
Tag :
SEPAK BOLA