FASTER86.COM - Kenapa Kamu Selalu Mencari Kesalahan Kami Liga italia hampir mendekati akhir, dan persaingan antara Juventus dengan Napoli menajdi trend yang sangat dahsyat untuk dinikmati, bagaimana tidak, jika beberapa musim lalu Juventus melenggang dengan mudahnya untuk meraih scudetto, namun musim ini terasa " berat " ini bukan makna sesungguhnya. Hany sedikit kiasan, ada dengan Juventus. Ketika Juventus sudha unggul empat poin, Juve kalah dari sang pesaing Napoli, hal ini membuat jumlah angka semakin dekat, hanya tertinggal 1 poin.
Uh sebuah perjuangan yang sangat berat, bagaimana tidak, ketika kita harus bersaing dengan sesungguhnya, ada saja ulah beberapa suporter yang tidak terima dengan kemenangna kami, ada yang mengatakan dibantu wasit, dibantu mafia ah apa itu. Ini Juventus bung....
Ketika kejadian dimana Allegri seolah berbicara dengan asiste wasit ke keempat, banyak hatres yang tidak suka dnegan tim kebanggaan kami, meraka mengatakan hal yang tidak tidak dengan Juventus. Ada yang bilang Allegri mengatakan kepada wasit, kamu layak promosi. Ah apaan tu, sebuah lelucon yang tak masuk diakal.
Pertandingan Juventus kemarin menajdi sebuah laga yang sangat indah untuk kita nikmati, dimana Juventus harus tertinggal sampai menit 80an, seolah laga akan menajdi milik Inter Milan, namun sekali lagi mental berbicara. Jika anda memang orang yang tidak suka dengan Juventus, ngomong saja, jangan koar koar dibantu wasit lah, ini lah..
Ini Juventus bung... Kamu tahu kan bagaimana tim ini dibuat dengan penuh perjuangn dan pengorbanan. Juventus adalah salah satu dari beberapa tim yang dibangun di era sebelum 1900. Ini harus kamu pahami, Juventus adalah sebuah tim yang diandaskan pada satu kata, kekuatan dan perjuangan.
Sebagai salah satu fans Juventus sejak 90an, saya merasa harus ngomong kepada kalian para pembenci Juventus, kenapa setiap kami menang, anda selalu mengkaitkan kami dengan wasit, mafia dan ini itu lah. Padahal jika anda jujur dari dalam hati, anda pasti tahu bahwa skuad kami memang terbaik, kami memiliki pemain bagus di setiap lini, dan rata rata pemain Juventus adalah andalan timnas. kenapa anda masih berpikiran kami selalu di bantu wasit.
Anda perlu ingat ya, ketika anda mengatakan kami selalu diuntungkan oleh wasit, maka sebaiknya anda membuka kaca dan berccerminlah. Kira kira siapa yang diuntungkan wasit. Kami ini tim bukan tim ecek ecek, kami adalah tim yang kuat.
Sekilas kita berbicara ke belakang, dimana saya teringat ketika pertama mengenal Juventus sekitar tahun 97. Dimana saaat itu Juventus menjadi tim yang katanya diungkan oleh wasit. Saat itu lawan terberat kami adalah Intermilan. Ketika saat itu banyak orang yang membuat statemen yang tidak berdasar fakta.
Padahal jika anda jujur, maka skuad Juventus saat itu adalah skuad yang terbaik di dunia, dengan banyak pemain muda dan para bintang di Timnas membuat kami pantas menjadi yang terbaik di Italia. namun saat itu anda yang tidak suka dengan Juventus mengatakan Juventus selalu dibantu wasit. Ah itu hanya bualan orang yang tidak suka dnegan kami.
Lain lagi kasus yang membuat tim kesayangan kami harus terjun ke Serie B, dan merebut gelar kami, ketika itu lagi lagi lwan yang itu yang membuat drama kami melakukan calciopoli. padahal jika anda jujur, maka anda pasti mengatakan skuad Juventus adalah skuad yang terbaik. Dengan banyaknya bintang membuat tim ini layak menajdi penguasa Italia. Namun apa ? anda menghalalkan segala cara untuk membuat kami menjadi pecundang dan harus turun kasta. dan sebagai tim yang sportif kami menjalani laga di Serie B, dan itu adalah pukulan, namun sekali lagi kami tidak bisa meninggalkan Juventus.
Kami fans memiliki sikap dewasa, memiliki mental yang kuat untuk Juventus. Di saat tim lain banyak yang memfitnah kami dengan tuduhan dibantu wasit, kami hanya diam dan berkata, sampai kapan kamu sadar. So jadilah suportet yang cerdas dan mau mengakui kalau tim Juventus adalah tim terbaik, kami pun akan mengatakan ketika Juventus kalah, kami akan mengatakan anda yang terbaik. Semoga sedikit pengalaman ini bisa membuat anda menjadi suporter yang lebih dewasa dan mau mengakui kekalahan. jaga sportifitas.
Seperti pada tulisan di blog signora1897.com yang dipublish tahun 2011, berikut isi tulisanya :
Mungkin saat membaca tulisan ini, anda yang non-juventini akan terbersit pikiran bahwa saya sedang cemburu dengan keberhasilan Inter musim ini dan coba mencari cara untuk menghibur diri seiring dengan kegagalan. Well, anda keliru. Anda boleh berpikiran apa saja tapi fakta yang akan anda baca akan membuat anda semakin mengerti mengapa dua hari lalu hasil rapat direksi juventus meminta secara resmi kepada CONI dan FIGC agar mengembalikan scudetto 2006. Ini bukanlah bentuk pelarian dan cara menghibur fans setelah musim yang gagal total. Ini adalah langkah yang seharusnya sudah diambil oleh manajemen lama (Gigli, Blanc & Secco) bertahun-tahun yang lalu seandainya mereka punya nyali.
Dalam sebuah serial detektif yang saya tonton saat masih remaja, saya mengambil kesimpulan bahwa pelaku kejahatan dalam sebuah kasus / misteri biasanya adalah orang yang paling banyak mendapatkan keuntungan dari kasus atau misteri tersebut. Dalam kasus calciopoli, semua orang (kecuali merda-nisti) tahu bahwa yang paling banyak diuntungkan dalam calciopoli adalah Inter Milan. Setelah mengeluarkan ratusan juta dollar untuk belanja pemain dan operasional klub, inter tetap saja tidak berhasil meraih satupun gelar prestisius selama berpuluh-puluh tahun. Moratti jelas sangat frustasi. Begitu saja setalah kasus calciopoli terkuak, tiba-tiba saja Inter (jujur saya muak menulis kata ini) menjelma menjadi kekuatan baru di serie A dan kini di ambang juara eropa. Sebuah kebetulan? Saya yakin tidak !!!!!!!!
Jika pemikiran logis diatas tidak cukup untuk membuat anda yakin, saya harap fakta dibawah ini akan memberikan anda sebuah pemahaman yang lebih jelas bagaimana Moratti melakukan kejahatannya dengan sangat rapi.
Skandal Calciopoli dimulai saat Gazetta dello Sport (dikenal sebagai Gazetta dello inter oleh drughi di Italia) memuat transkrip pembicaraan antara Luciano Moggi dengan beberapa pihak dari komisi wasit. Gazetta dello Sport dimiliki oleh seorang Internisti bernama Carlo Buora yang kebetulan adalah Wakil Presiden Inter. Pembicaraan Moggi dan beberapa petinggi klub lain seperti Milan, Fiorentina dan Lazio ini sebenarnya telah terjadi dua tahun sebelum calciopoli (2004). Namun setelah dikirim ke pengadilan di Turin, Roma dan Naples disimpulkan bahwa tidak ditemukan bukti yang cukup.
Plan A Moratti gagal dan dilanjutkan ke Plan B yang melibatkan media, yaitu menyerahkan transkrip ke Gazetta melalui Carlos Buora. Dengan dimuatnya transkrip tersebut, perhatian dan desakan publik semain menjadi-jadi (di Indonesia kurang lebih kondisinya seperti saat Mahfud MD memutar rekaman pembicaraan Anggodo Wijaya di Mahkamah Konstitusi beberapa waktu lalu).
Dengan semakin gencarnya pemberitaan di media, FIGC pun terpaksa membuka penyelidikan, Galliani yang saat itu menjabat sebagai presiden FIGC dituntut untuk mundur karena ditakutkan akan terjadi “conflict of interest” secara Milan juga terlibat dalam kasus tersebut. Selanjutnya Guido Rossi mengambil alih kepemimpinan FIGC untuk penyelidikan calciopoli. Siapakah Guido Rossi? Selain pernah menyatakan bahwa ia adalah seorang internisti, ia juga adalah salah satu pemegang saham di inter, teman dekat moratti serta mantan direktur inter (1995-1999).
Selanjutnya diketahui bahwa setelah mendregadasikan Juventus ke serie B, Guido Rossi mengundurkan diri dari FIGC dan kemudian menjabat sebagai Presiden TIM (Telecom Italia), perusahaan yang telah menyediakan bukti penyadapan yang melibatkan moggi dan lain-lain.
Di jajaran dewan direksi TIM inilah terdapat nama – nama seperti Moratti, Carlo Buora (pemilik Gazetta) serta Provera yang kebetulan adalah pemilik dari Pirelli (perusahaan yang memiliki TIM dan sponsor di jersey Inter). Hebatnya lagi, Provera adalah pemegang saham terbesar kedua di Inter Milan. Sederhananya, Telecom Italia, Gazetta dan Inter Milan semua dimiliki oleh orang – orang yang sama. Mungkin kah TIM memberikan rekaman pembicaraan yang memberatkan inter? Tentu tidak. Tidak aneh jika pada akhirnya, inter dapat melenggang bersih seolah-olah mereka adalah malaikat. Sedangkan tim-tim lain terutama Juventus harus menanggung sesuatu yang sebenarnya sama sekali tidak pernah dilakukan.
Fakta bahwa inter dihadiahi gelar scudetto 2005 – 2006 dari la’grande juve meskipun musim itu tidak ada hubungannya dengan bukti-bukti calciopoli (rekaman terjadi tahun 2004) menunjukkan bahwa calciopoli ini sungguh adalah sebuah konspirasi besar. Konspirasi yang tujuan utamanya adalah melenyapkan penghalang – penghalang inter menuju kesuksesan.
Pertanyaan yang selanjutnya pasti muncul dalam benak setiap kita Juventini adalah, mengapa Juve yang dimiliki oleh perusahaan terbesar di Italia, FIAT tidak mengambil tindakan hukum terkait kasus ini?. Salah satu alasan yang masuk akal mungkin adalah dikarenakan TIM merupakan sponsor utama dari Ferrari (salah satu perusahaan yang dimiliki oleh FIAT). Selain itu apabila saat itu Juve melakukan banding, serie A akan tertunda untuk jangka waktu yang sangat lama. Ditambah lagi saat itu FIFA juga telah mengeluarkan ancaman akan melarang Italia untuk tampil dalam setiap kompetisi termasuk kompetisi internasional jika banding tetap diajukan.
Selain itu, jangan lupa bahwa TIM juga adalah sponsor utama serie A.
Pada kasus calciopoli 2 ini Moggi berhasil menemukan bukti bahwa faccetti / inter juga melakukan percakapan dengan komisi wasit (bergamo). Bahan pembicaraan mereka bahkan jauh lebih fulgar dibandingkan dengan tim manapun. Moggi ingin membuktikan bahwa semua yang dia lakukan selama menjabat sebagai petinggi juve juga dilakukan oleh tim manapun di serie A (termasuk Merda). Dua opsi yang diajukan oleh tim pembela Moggi adalah apakah apakah semuanya bersalah (artinya inter yang belum dihukum harus menerima hukuman yang setimpal) atau semuanya benar (artinya Juventus bahkan moggi telah dihukum atas kejahatan yang sebenarnya tidak pernah dilakukan).
Persidangan sedang berlangsung, hari ini Ancelloti telah memberikan kesaksiannya. Juventus akhirnya telah mempunyai keberanian untuk mengajukan permintaan resmi kepada FIGC agar scudetto 2006 dikembalikan. Thanks to Andrea Agnelli.
“ Emas meskipun ditaruh dalam tumpukan kotoran akan selamanya menjadi emas. Sedangkan kotoran meskipun ditaruh di atas tumpukan emas, akan selamanya menjadi kotoran”. Hari ini jika anda adalah seorang Juventini, berbanggalah karena Juventus adalah emas, berbanggalah bahwa Juventus tidak pernah memerlukan cara-cara kotor untuk menjadi juara.
Forza Juventus Per sempre…. !!!!
http://signora1897.com/calciopoli/calciopoli-100-made-by-merda/
Tag :
Nostalgia Serie A