Antonio Conte Pernah Mengalami Kesulitan di Awal Kariernya di Juventus

FASTER86.COM Antonio Conte, salah satu dari 50 legenda Juventus adalah mantan pemain yang memiliki dedikasi serta kemampuan yang mumpuni sebagai gelandang. Selain itu, spiritnya sebagai pemain lapangan tengah mampu memberikan nilai positif kepada para pemain. Aura kepemimpinanya mampu membuat setiap pemain Juventus nurut dengan dia.

Ketika pertama kali gabung dengan Juventus, Conte pernah mengalami masa masa sulit, dan ia bahkan pernah sampai mengatakan ingin meninggalkan Juventus. Apa yang membuat pemain seperti Conte merasa seperti putus asa.


Seperti kita ketahui bersama, ketika bergabung dengan Juventus pada tahun 1991, Juventus saat itu masih diperkuat beberapa bintang besar yang memiliki daya pikat serta memiliki kemampuan diatas rata rata pemain.

Baggio, Schilaci, Tacconi adalah para bintang Juventus saat itu, dengan status pemain muda, Conte datang dengan optimistis tinggi. 

" Saya datang ke Juventus pada November 1991, dan saat itu saya sangat bangga bisa bergabung dengan sebuah klub besar, dan itu cita cita saya sejak kecil "

" Saat itu, saya sangat canggung, mengingat di Juventus telah ada beberapa bintang, dan mereka adalah idola saya. Saat awal gabung, saya mengalami kesulitan, dan membuat saya ingin pergi dari Juventus"

" Terlebih dengan kejadian saat Juventus dikalahkan oleh Munchen, saat itu saya melakukan blunder, dimana umpanan saya ke Tacconi berhasil diserobot oleh pemain Munchen. Dan Juventus harus kalah, dan saat itu media Italia membuat berita yang sangat membuat saya ingin pergi dari Juventus "

" Hari setelah itu, rasanya sangat berat, hingga membuatku merasa sangat menyesal membuat kesalahan tersebut. Beruntung saya memiliki pelatih seperti Trapattoni, dia datang kepadaku dan mengatakan, ayo bangkit. Jangan menyerah, ayo tunjukkan pada semua kalau kamu adalah pemain yang berbakat "

" Motivasi dari Trapattoni inilah yang menjadi senjata bagi saya untuk bangkit dan menunjukkan kalau Juventus tidak salah dengan membeli saya. Apa yang mr Trap ucap itu menjadi pemacu bagi saya, dan bagi saya Mr Trap adalah lebih dari seorang pelatih " kenang Antonio Conte.

Dan hingga sekarang, Conte sangat menaruh hormat kepda Trapattoni, bahkan filosofi Mr Trap tentang sepakbola juga menurun ke Conte. Dimana dia mampu membawa Juventus tiga kali beruntun juara Serie A dan sekarang mampu membawa Chelsea nangkring di puncak Premier League. 
Back To Top