FASTER86.COM Masih ingat dengan kegagalan Juventus meraih scudetto pada tahun 2000, dimana saat itu Juventus harus kalah di laga pamungkas oleh Perugia, dan Lazio saat itu meraih scudetto. Memang dari ketiga klu tersebut, ada satu nama yang sangat diuntungkan, yaitu Pavel Nedved. Apa pasal yang membuat the czech cannon ini begitu diuntungkan ?
Pertama. saat masih di Lazio, dia sangat berharap bisa meraih scudetto pertamanya, dan keinginan tersebut berhasil ia raih, dengan tumbangnya Juventus di tangan Perugia. yang kedua, adalah balas budi Pavel nedved ke Juventus, dimana pada 10 Mei 2003 Juventus berhasil meraih scudetto yang ke 27 nya di ketika ditahan imbang Perugia di Delle Alpi.
Ini menjadi pembuktian, kalau Pavel Nedved adalah cinta matinya Juventus. dan ia menunjukkan kalau Juventus tidak salah membelinya.
" Scudetto ke 27 sangatlah emosional bagi Juventus dan semua fans Juventus yang ada di seluruh dunia, dimana saat itu kami berhasil meraih scudetto tersebut di kandang kami sendiri, dan ketika momen tersebut, kita masih menyisakan dua pertandingan. Selain itu menghadapi Perugia seolah ini menjadi balas dendam kami pada musim 2000 "
" Memang pada tahun 2000 saya masih berseragam Lazio, dan kekalahan Juventus sangat menguntungkan bagi kami. Namun ketika saya pindah ke Juventus, saya harus melakukan yang terbaik dan kami berhasil membalas apa yang pernah teman teman alami pada tahun 2000 "
" Saya secara pribadi merasa sangat emosional dengan laga tersebut, ini karena ini merupakan scudetto saya yang kedua bersama Juventus dan yang ketiga selama karierku di Italia " tutur Pavel Nedved.
Setelah laga tersebut, Juventus harus berkonsentrasi untuk menghadapi Real Madrid di Liga Champions, dan ini adalah beban tersendiri bagi seluruh pemain Juventus.
" Kami tak boleh terlena dengan scudetto ini, ada laga berat kami selanjutnya, dimana kami harus menjamu Real Madrid di Delle Alpi. Ini adalah laga penentuan kami untuk bisa tampil di Final "
Dan apa yang diinginkan Pavel menjadi kenyataan, dimana Juventus berhasil mengalahkan Real Madrid dengan skor 3 - 1.
Pada laga tersebut juga menjadi ironi bagi Pavel Nedved, dimana di satu sisi ia menjadi penentu kemenangan Juventus atas Real Madrid lewat gol sensasionalnya, namun semua itu harus dibalas dengan gagal tampilnya dia di partai final, karena mendapat akumulasi kartu.
" Laga tersebut menjadi laga yang sangat mengharukan bagi saya, dimana satu sisi saya bisa membantu Juventus meraih hasil bagus, namun di satu sisi saya harus menerima kenyataan gagal tampil di final karena kartu kuning, dan itu sangat menyiksaku dan membuatku menangis " tambanhya.
Tag :
Nostalgia Serie A