FASTER86.COM Laga antara Italia berhadapan dengan Spanyol akhirnya dimenangkan oleh Italia dengan skor 2 - 0, dimana Italia akhirnya bisa membalas luka 4 tahun silam di final euro 2012. Kemenangan ini juga membuktikan, tak selamanya hanya striker yang bisa mencetak gol, posisi apapun bisa membuat gol, seperti yang dilakukan oleh bek Juventus Giorgio Chiellini pada menit 33 dan menit 90 Pelle menambah gol Italia menjadi 2 - 0.
Kemenangan terasa manis bagi Juventini, mengingat trio BBC dan Buffon menjadi hal istimewa di lini belakang Italia. Kekuatan, spirit serta etos kerja dari anak asuhan Antonio Conte ini mampu meredam matador Spanyol. Ada hal yang menarik dalam duel kali ini, dimana Italia berhasil mengurung pertahanan Spanyol, dan ini bukan hal yang biasa, mengingat Spanyol terkenal akan tiki taka nya dan Italia terkenal dengan Catenaccionya.
Trio BBC mampu menjaga kualitasnya sebagai tembok tangguh dalam duel kali ini, trio BBC ini ibarat sebuah dinding yang tebal dan sulit ditembus, serta konsistensi trio ini mengingatkan kita akan trio grendel italia di Euro 2000, dimana saat itu bek Italia diisi oleh Cannavaro, Maldini dan Nesta.
Kematangan trio ini yang mampu membaca arah serangan lawan tanpa melakukan kesalahan fatal adalah bukti kalau mereka layak menjadi pemain belakang terbaik di dunia. Kekuatan Chiellini, Semnagat ala Bonucci dan kematangan serta ketenangan ala Barzagli adalah kunci yang harus tetap terjaga.
Sungguh hal yang mengejutkan, pada babak pertama, Italia berani keluar menyerang dan mampu menguasai permainan, inilah yang dinamakan semangat serta spirit be heroes. Semangat ala pasukan hitam putih Juventus ini tentu tak lepas dari kinerja pelatih Italia, yang notabene adalah mantan pemain serta pelatih Juventus, serta trio BBC dan Buffon yang mampu membuat aroma Juventus terasa di tim Italia.
Di babak kedua, Spanyol terus menyerang, namun sekali lagi, kematangan serta refleks yang bagus dari Buffon mampu mementahkan dua pelaung, masing masing dari Iniesta dan Pique. Buffon mampu menjadi sosok pemain terakhir yang memiliki sihir ajaib, mirip sebuah dongeng. Usia senja tak mengurangi kemampuan kiper utama Juventus ini.
Di babak kedua, Spanyol terus menyerang, namun sekali lagi, kematangan serta refleks yang bagus dari Buffon mampu mementahkan dua pelaung, masing masing dari Iniesta dan Pique. Buffon mampu menjadi sosok pemain terakhir yang memiliki sihir ajaib, mirip sebuah dongeng. Usia senja tak mengurangi kemampuan kiper utama Juventus ini.
Semangat serta etos kerja para pemain Italia layak mendapat apresiasi tinggi serta kita harus menruh hormat pada Bonucci yang mampu mengawal setiap pergerakan striker Spanyol. Semangat serta kematangan sebuah tim besar juga nampak dari Italia, tak ragu Italia mampu membuat lini tengah Spanyol sedikit kalang kabut dengan pergerakan Eder maupun Giacherini.
Italia seolah sebuah mesin perang, semakin lama semakin panas serta semakin menunjukkan kalau Italia sudah selayaknya menjadi yang terbaik di turnamen kali ini. Semangat be heroes tak hentinya didengungkan para punggawa Italia, setiap pemain bermain disiplin menjaga daerah masing masing.
Hal positiv lainya adalah, anak anak Italia mampu bermain lepas, seperti seolah tanpa beban, dengan determinasi tinggi, serta mentalitas sebagai peraih 4 kalai piala dunia terlihat jelas. Serangan dari arah kana maupun kiri saling bergantian menghujani gawang De Gea.
Baca juga :
Striker paling ditakuti Buffon
Ada hal yang perlu dicatat dalam duel kali ini, antara lain, jala Buffon yang masih perawan, semnagat be heroes ala Juventus serta kekuatan mental yang menjadi kunci kemenangan Italia atas Spanyol.
Ini sesuai apa yang diungkap Buffon, kalau Italia bisa mengalahkan, asal anak anak main lepas dan selalu menjaga semangat hingga pertandingan berakhir. Semangat yang mencerminkan seorang ksatria ini hendaknya harus selalu terjaga sampai laga euro selesai dan Italia menjadi yang terbaik.
Yap Italia mampu menunjukkan, kalau Italia bukan tim kemarin sore dan bukan tim kacangan yang selalu dipandang sebelah mata. Dengan kemenangan ini, kita paham, kalau sepakbola bukan diatas ketas dan bukan analisa dari sisi individu pemain, tetapi dari kemampuan keseluruhan sebuah tim.
Tag :
Galeri Euro
