FASTER86.COM - Juventus musim 2001 - 2002 adalah scudeto yang palin dramatis Musim yang sangat indah dan sangat membuat emosi para pecinta liga italia saat itu. Liga Italia musim 2001 - 2002 saat itu, usia saya baru 15 tahun, dan itu menurut saya pencapaian scudeto yang paling menegangkan yang pernah saya tonton.
Liga Italia musim itu, untuk menentukan scudeto harus ditempuh dengan jalan yang berliku, saling salip antara Juventus, Intermilan, dan As roma. 3 tim ini saling berebut hingga pekan terakhir liga italia. Dan banyak drama pada musim itu juga.
Mungkin perasaan yang ada saat itu adalah hal yang tidak mungkin untuk juve bisa meraih scudeto, karena saat itu, Inter dan As roma juga lagi hebat hebatnya. Inter dengan Christian dan si gundul Ronaldo luis serta pelatihnya yang termasuk hebat pula bisa membawa inter hampir scudeto.
Begitu juga As roma, kala itu as roma milik franco sensi lagi hits juga, ada sang pangeranya yaitu Totti, ada pemilik tendangan gledek, Batistuta dan si kapal terbang Montella.
Liga Italia musim itu, menjanjikan kesenangan tersendiri, dan hasil yang happy ending buat la vecchia signora juventus.
Drama yang harus berakhir di tikungan terakhir ini menjadikan liga yang saat itu disebut liga terelit di dunia ini menjadi favorit masyarakat eropa. Saling kejar mengejar dalam perburuan scudeto berlangsung dari 3 pekan sebelum liga italia berakhir.
Kejadian pertama adalah pada tanggal 30 maret atau pekan ke 30 liga, dimana saat itu Inter sudah unggul 6 poin atas juventus. Namun sayang, nasib berkehendak lain, inter kalah dari Atalanta, padahal inter bermain di kandang sendiri dengan skor 1 - 2. Gol inter dicetak oleh Vieri pada menit ke 47, sedangkan gol atalanta dicetak oleh sala pada menit ke 44 dan daniel berreta pada menit 62.
Dengan kekalahan ini, otomatis, jarak poin juve menjadi 3 poin, lantaran pada pekan itu juventus berhasil mengalahkan Perugia dengan skor 0 - 4 dimana gol gol juve dicetak oleh Trezeguet pada menit ke 9, Del piero menambah keunggulan pada menit ke 45 melalui titik penalti, dan menit 62, serta satu gol lagi dicetak oleh C. Zenoni.
Drama berlanjut ke pekan 32 liga italia, tepatnya tanggal 21 April 2002, dimana Inter bertemu Chievo Verona. Skor akhirnya adalah 2 - 2, dimana sebenarnya sedikit lagi saja pertandingan berakhir, Chievo mencetak gol penyeimbang pada menit ke 90. Gol inter dicetak oleh S. Dalmat menit 4 dan Ronaldo menit 60, sedang gol Chievo dicetak oleh Massimo Marazzina menit 41, dan injuri time F. Cossato memupus asa inter untuk juara melalui golnya dimenit akhir ini. Alhasil selisih poin juve jadi 2 poin.Venesia.......
Nah drama sebenarnya terjadi pada pekan terakhir, dimana Inter harus bertemu tuan rumah lazio, Saat itu olimpico seolah sudah akan menyambut para interisti merayakan scudeto, pertandingan pun di mulai bersamaan.
Pertandingan berjalan seru, karena inter harus menang, dan begitu peluit ditiup, inter keluar menyerang dengan full tim, dan hasilnya menit 12, inter sudah unggul melalui Vieri...Seluruh stadion bergemuruh.......Uforia kemenangan membuat inter sedikit lengah, melalui serangan balik Lazio berhasil menyamakan skor menjadi 1 - 1 melalui karel poborski menit ke 19.
Namun selang beberapa menit, inter berhasil menambah skor menjadi 1 - 2 melalui luigi di biagio menit ke 24. Seluruh stadion bersorak........Namun lagi lagi poborski menjadi momok bagi inter, melalui larinya yang cepat, doi berhasil meyamakan kedudukan menit ke 45.......
Lanjut babak kedua, karena saat itu inter sudah mendengar kabar bahwa juve sudah unggul 2 - 0 melalui gol yang dicetak oleh Trezeguet menit ke -2 dan Del Piero menit ke - 11. berita ini membuat para pemain inter jadi tegang.
Babak kedua dimulai, dan inter harus menang agar scudeto tidak jatuh ke juve, namun apa mau dikata, saking semangatnya inter lupa dengan pertahanan, menit ke 55 lazio berhasil unggul melalui simone inzaghi, situasi ini membuat para pemain inter jadi lebih nerveous. Tanpa diduga, lazio malah menambah keunggulan melalui Simeone menit ke - 73, alhasil scudeto di tangan harus jatuh ke juventus. Para pemain inter menangis menyesali kejadian itu.
Di tempat lain, begitu mendengar inter tertinggal, para suporter juve yang memadati friulli bersorak, dan begitu peluit ditiupkan, para suporter masuk ke lapangan. Berikut beberapa kejadian yang terjadi di stadion friulli pasca juve menjadi scudeto yang ke 26.
King Alex berpelukan dengan trezeguet, menandakan bahwa tak ada yang tak mungkin, bahwa sebelum peluit akhir di bunyikan, jangan pernah menyerah,,,,,,,
Kejadian saat David Trezeguet didatangi suporter juve untuk diminta kaosnya, karena saat itu penonton dan para pemain juve bersatu memadati tengah lapangan.
Del piero dan ciro ferrara merayakan scudeto ke 26 di ruang ganti pemain. Suasana saat itu sangat meriah dan tentu menjadi yang paling menarik buat saya.
Seluruh pemain juve merayakan kemenagan liga italia di detik terakhir ini dengan memakai kaos yang bertuliskan angka 26. Tampak marcello salas, michel paramatti, zambrotta, thuram maresca, dan fabian carini.
Liga italia musim itu adalah liga yang paling indah untuk dinikmati, hingga detik terakhir baru ada juaranya. Semoga apa yang saya bagi ini bisa mengingatkan kita bahwa perjuangan itu bukan diats kertas, tetapi dilapangan dan jangan pernah menyerah sebelum akhir perjuangan..........
Salam Finno alla finne.......faster86.com
Tag :
SEPAK BOLA